Wednesday, May 24, 2017


TELEMEDICHINE DAN TELEHEALTH

1.        Konsep Telemedichine
Telemedicine adalah aplikasi dari pengobatan klinis yang pengembangannya memanfaatkan telepon, internet, dan jaringan komunikasi lain untuk mentransfer informasi medis. Istilah telemedicine sering disalahartikan dengan istilah e-health ataupun telehealth. Telemedicine hanya merujuk pada layanan klinis, sedangkan telehealth mencakup baik layanan klinis maupun layanan nonklinis seperti pendidikan, administrasi, dan penelitian bidang medis. Sedangkan e-health digunakan pada istilah yang mencakup telehealth, rekam medis elektronik, dan komponen-komponen lain dalam kesehatan TI (teknologi informasi).
telemedicine.jpg
Dalam praktek pelaksanaannya, telemedicine diterpkan dalam dua konsep yaitu :
a.       Real time (synchronous)
Telemedicine secara real time (synchronous telemedicine) bisa berbentuk sederhana seperti penggunaan telepon, atau yang kompleks seperti penggunaan robot bedah. Synchronous telemedicine memerlukan kehadiran dua pihak di waktu yang sama. Untuk itu diperlukan media penghubung yang dapat menawarkan interaksi real time sehingga salah satu pihak bisa melakukan penanganan kesehatan. Contohnya penggunaan teknologi tele-otoscope yang memberikan fasilitas untuk sorang dokter yang melihat ke dalam pendengaran pasien dari jarak jauh. Contoh lainnya yaitu tele-stethoskop yang membuat seorang dokter mendengarkan detak jantung pasien dari jarak jauh.
b.      Store and forward (asynchronous)
Telemedicine dalam store-and-forward (asynchronous telemedicine) mencakup pengumpulan data medis dan pengiriman data ini ke seorang dokter pada waktu yang tepat untuk evaluasi offline. Jenis ini tidak memerlukan kehadiran kedua belah pihak dalam waktu yang sama. Dermatologi, radiologi, dan patologi adalah spesialis yang biasanya menggunakan teknologi ini. Rekam medis dalam struktur yang tepat dalah komponen utama dalam transfer ini1).

Telemedicine paling bermanfaat untuk masyarakat yang tinggal di daerah terpencil ataupun daerak yang jauh. Saat ini telemedicine diterapkan secara virtual untuk semua bidang medis. Spesialis yang menggunakan telemedicine sering menggunakan prefix tele. Contohnya telemedicine yang diterapkan oleh radiologist disebut teleradiology.
      Telemedicine sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi antara praktisi umum dan spesialis yang berada di lokasi yang jauh. Pemantauan pasien di rumah, dengan menggunakan perangkat-perangkat yang dikenal umum seperti tekanan darah dan mengirimkan informasi tersebut ke caregiver (orang yang bertanggung jawab atas kesehatan pasien, yaitu keluarga pasien) di tempat yang jauh. Solusi pemantauan jarak jauh difokuskan pada penyakit kronis dengan morbiditas tinggi.
2.        Teknologi Telemedichine
Teknologi telemedicine terdiri dari teknologi perangkat keras dan perangkat lunak.
Teknologi perangkat keras telemedicine:
a.       Jaringan computer/internet
Teknologi ini dapat menghubungkan antar computer sehingga dapat saling komunikasi dan bertukar data. Jaringan computer dapat menghubungkan computer di gedung yang berbeda, kota yang berbeda bahkan seluruh dunia. Teknologi lebih dikenal dengan internet. Jaringan computer ini tidak hanya dengan kabel tapi juga nirkabel. Jaringan computer termasuk internet mampu menciptakan synchronous telemedicine maupun asynchronous.
b.      Satelit

Satelit dapat mengatasi tempat-tempat yang tidak terjangkau. Satelit saat ini dipakai untuk dijadikan infrastruktur komunikasi seperti telepon. Satelit memperluas jangkauan telemedicine ke darah-daerah terpencil atau lokasi yang sulit dibangun infrastruktur jaringan kabel.

c.       Handphone
Fungsi utama handphone adalah untuk komunikasi suara dan teks (SMS), namun fitur-fitur tambahan banyak ditambahkan seperti:
a.       MMS, fasilitas ini dapat mengirim suara, gambar, maupun video
b.      GPRS atau 3G, fasilitas ini menambah kecepatan pengiriman data ke handphone sehingga dapat dikirim secara realtime sehingga dapat dilakukan video conference, juga dapat dilakukan chatting atau browsing internet.
c.       Shoftware, yaitu misalnya dengan teknologi Java dengan java ME (mobile edition) dapat ditambahkan dalam HP
c.       Plug-play device
Yaitu teknologi yang memungkinkan penambahan piranti baru dalam computer. Setiap computer akan dilengkapi dengan berbagai port. Lewat port-port tersebut piranti baru dapat ditambahkan dalan computer. Ada beberapa port yang ada saat ini diantaranta port serial, port pararel, dan USB. Dengan port tersebut peralatan multimedia dapat dihubungkan ke computer, sehingga audio conference maupun video conference dapat dilakukan. Piranti kesehatan juga dapat dihubungkan dengan computer lewat port ini, contohnya stetoskop, thermometer, USG, laboratorium.
d.      Teknologi multimedia
Multimedia disini adalah yang berkaitan dengan media suara, gambar, dan video. Semuanya dapat bersifat digital dan dapat dikirim secara digital juga.
Teknologi perangkat lunak yang mendukung telemedicine:
a.       Teknologi chatting dan conference
Chatting biasanya dilakukan antara 2 orang berbeda di computer yang berbeda. Sedangkan conference dapat dilakukan lebih dari dua orang yang berbeda tetapi dalam satu forum. Salah satu shoftware ini misalnya yahoo messenger, google talk, dsb.
b.    Pengolahan citra
Pengolahan citra adalah salah satu bidang kajian di dunia perangkat lunak computer. Bidang ini mengkaji teknik-teknik mengolah citra (gambar, foto). Pengolahan citra menawarkan teknik-teknik untuk mengolah citra termasuk memperbaiki citra sebelum dikirm ke tempat lain.
c.       Teknologi pemampatan (kompresi) data
Teknik ini mengubah data berukuran besar menjadi data berukuran kecil. Pengubahan tidak akan menghilangkan informasi di dalamnya. Karena data hasil kompresi berbeda dengan data sebelumnya, maka diperlukan proses dekompresi.
3.        Perkembangan Aplikasi Telemedichine di Dunia dan di Indonesia
Saat ini telemedicine sudah menjadi bagai penting dalam sebuah pengobatan. Telemedicine telah mampu membawa tangan-tangan dokter keluar dari ruang praktek mereka dan menyentuh orang-orang sakit yang tinggal jauh di pelosok. Berikut contoh perkembangan aplikasi telemedicine di dunia dan Indonesia:
a.       Easy call me
Masa sekarang banyak dokter sudah membangun kedekatan dengan pasien melalui telepon atau pesan singkat (SMS). Hal ini memungkinkan bagi dokter untuk menangani maslah khusus misalnya pasien hepatitis rawat jalan, atau pasien hipertensi rawat jalan, dll.
b.      Smart- home, smart patient
Teknologi ini merupakan teknologi untuk melakukan monitoring terhadap pasien, dimana pasien tetap berada dirumah selama menitoring. Teknologi ini dikembangkan oleh ATA (American Telemedicine Association), Home Telehealth dan Remote Monitoring.
c.       Robotic telemedicine
Proyek ini dikembangkan oleh Offsite Care Inc. Robot ini memungkinkan dokter berkoordinasi dengan klinis atau rumah sakit setempat, sekaligus memeriksa pasien dari jarak jauh.
d.      Pakistan telemedicine project
Pemerintah America Serikat bekerja sama dengan IBM membangun infrastruktur telemedicine di Holy Family Hospital Rawalpindi di Pakistan. Disini dibangun sebuah system telemedicine untuk mengkoneksikan dokter-dokter ahli di Amerika Serikat dengan rumah sakit tersebut melalui jaringan Wi-Max. Dokter berhubungan dengan pasien melalui wencam dan dengan perangkat-perangkat yang diopersaikan oleh perawat di RS tersebut.
e.       Sistem Pakar
Sistem ini memodelkan pengetahuan pakar ke dalam system computer. Contoh penggunaan system pakar dalam dunia medis adalah dilakukan di http://easydiagnosis.com/
Dalam website tersebut kita bisa melakukan beragam penyakit yang mungkin kita derita dengan memilih modul-modul yang tersedia dalam website tersebut.
f.       Aplikasi telemedicine dari Telkom (Indonesia)
Ditjen Bina Upaya Kesehatan berinisiatif mengimplementasikan e-health dalam bentuk telemedicine. Aplikasi telemedicine dari Telkom adalah cikal bakal terintegrasinya diagnosa medis secara nasional. Hal ini telah disampaikan dalam seminar Telemedicine Tahun 2011. Saat ini pilot projet implementasi online diagnose medis adalah enam rumah sakit di Jakarta yaitu RSUP Pesahabatan, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati, RS Darmais, RSJP Harapan Kita, dan RSAB Harapan Kita3).
4.        Hambatan dan Kendala Penerapan Telemedichine
Masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika masih dalam  taraf pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data administratif, keuangan dan demografis) problem sosiokltural tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis, tantangan akan semakin besar. Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal. Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi lemah karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu kuncinya. Disamping itu, tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya aspek security, konfidensialitas dan privacy data medis.
Bagaimana memilih dan menerapkan aplikasi teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah saki merupakan pertanyaan krusial yang harus dijawab. Melihat pada pengalaman di atas, kita harus mengembalikan kepada komitmen, visi dan leadership dari organisasi. Apakah ini hanya karena ikut-ikutan atau memang sudah tertuang dalam rencana stratejik rumah sakit? Selain itu, bagaimana implikasi biaya dan sumber daya manusia? Bagaimana menjalin kerjasama antar berbagai komponen di rumah sakit, baik tenaga medis maupun non medis?
Jika pertanyaan tersebut sudah dijawab, kita dapat memilih aplikasi yang sesuai dengan kemampuan organisasi. Langkah yang paling penting adalah pengembangan sistem informasi transaksional (data administratif dan klinis sederhana). Selanjutnya, pengembangan level kedua, yaitu sistem informasi manajemen dan sistem sistem informasi eksekutif (sistem pendukung keputusan) dapat dilakukan kemudian. Aplikasi SMS sebagai reminder bagi ibu hamil untuk memeriksakan secara tepat waktu juga merupakan salah satu model SPK bagi pasien. Demikian juga model serupa agar jadwal imunisasi bagi balita tidak terlambat. Investasi yang diperlukan cukup dengan komputer yang telah diisi dengan database klinik pasien, nomer HP serta rule mengenai penjadwalan imunisasi. Penerapan jaringan wireless saat ini juga bukan investasi yang mahal. Dan masih seabreg inovasi lain yang dapat dikembangkan.
Dari konteks teknologi informasi dan komunikasi, dapat dikatakan bahwa pelbagai aplikasi sangat potensial sekali diterapkan di dunia medis. Akan tetapi kita harus memperhatikan bahwa hingga saat ini secara kultural, dunia medis, termasuk yang sudah menerapkan infrastruktur elektronik secara canggih sebagian besar transaksi informasi klinis masih berjalan secara face to face.  Sehingga tidak salah bila ada yang mengatakan bahwa keberhasilan sistem informasi di rumah sakit 90% merupakan masalah sosial kultural dan hanya 10% saja yang merupakan masalah informatika.
TELEHEALTH
Telehealth merupakan layanan pemeliharaan  kesehatan  yang  dilakukan dokter ataupun pusat layanan  kesehatan dengan pasien atau masyarakat umum melalui penggunaan alat-alat sensor kesehatan yang terhubung secara online dan real time sehingga mereka dapat berinteraksi secara cepat dan setiap saat. Telehealth berbeda dengan telemedicine yang hanya fokus pada aspek pengobatan, namun lebih luas lagi yaitu mencakup aspek pencegahan penyakit, dukungan serta pengobatan individu. Contoh kecil telehealth adalah penggunaan e-mail antara dokter dengan pasiennya untuk keperluan berkomunikasi, mengirimkan resep obat, dan konsultasi kesehatan lainnya.
Penggunaan teknologi telehealth dibagi menjadi dua kelompok, yaitu penggunaan untuk tujuan  klinis dan non klinis. Penggunaan untuk tujuan klinis antara lain: pengiriman citra medis untuk diagnosa; kelompok atau individu bertukar layanan dan pendidikan kesehatan melalui videoconference (realtime telehealth); pengiriman data  medis untuk keperluan diagnosa ataupun manajemen wabah penyakit; nasihat pencegahan penyakit dan kampanye hidup sehat melalui pemantauan pasien serta tindak lanjut; nasihat kesehatan melalui telepon pada saat kondisi darurat (dikenal dengan teletriangulasi). Sedangkan penggunaan untuk tujuan non klinis adalah seperti berikut ini: pendidikan jarak jauh tentang kesehatan kepada masyarakat; fasilitator pertemuan, pengawasan dan presentasi antar jaringan telehealth; penelitian telehealth; manajemen data dan informasi kesehatan online; integrasi sistem healthcare; manajemen sistem healthcare secara keseluruhan; dan pendaftaran serta pengawasan pasien jarak jauh.
telemedicine_computer.jpg
Sistem kerja telehealth dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Data klinis pasien  harian dalam berbagai kategori seperti tekanan darah, berat badan, tinggi badan, kondisi kolesterol,
2.      kondisi asam urat, dll ditambah rekaman citra,
3.      video, dan audio hasil observasi harian pasien diambil dan disimpan di komputer ataupun perangkat penyimpanan data bergerak milik pasien.
Data tersebut dapat dikirimkan sesuai keinginan pasien ke pusat kesehatan seperti klinik ataupun rumah sakit dan nanti akan ada dokter spesialis yang akan menelaah data-data tersebut dan hasil telaah berikut opininya akan dikirim kembali ke pasien dalam waktu 1 menit hingga 48 jam. Untuk mendukung sistem telehealth ini peralatan peripheral (scanner kesehatan, webcam, dll) yang dihubungkan dengan komputer klien dan jaringan internet mutlak diperlukan.
Berdasarkan survei yang dilakukan di Inggris tahun 2008, hasil revolusi dunia kesehatan ini menunjukkan hasil yang menggembirakan antara lain:
1.      penurunan tingkat kematian sebesar 48%,
2.      penurunan jumlah pendaftaran pasien darurat sebesar 20%,
3.      penurunan jumlah kedatangan pasien ke rumah sakit sebesar 15%,
4.      penurunan durasi rawat inap sebesar 14%,
5.      dan penurunan biaya perawatan sebesar 8%.
Selain itu, implementasi telehealth di Alaska sangat membantu ibu melahirkan yang berada di daerah pedesaan. Disamping itu, Dinas Kesehatan Negara Bagian Alaska menghemat biaya perjalanan sebesar US$ 8,5 juta pada tahun 2012 setelah diterapkannya sistem telehealth ini. Namun demikian, sistem telemedicine (masih bagian dari telehealth) ini masih dikritik akibat meningkatnya tingkat kematian pasien lama dari 3,9% menjadi 14,7% (hasil survei di Amerika tahun 2012 terhadap pasien berisiko tinggi terhadap perawatan medis). Penulis beranggapan kalau kasus meningkatnya kematian akibat telemedicine ini hanya pengecualian di kelompok tertentu saja namun tidak berlaku secara umum.
Sistem telehealth yang diintegrasikan dengan software medis yang pernah saya bahas di tulisan terdahulu bisa menjadi solusi kesehatan yang lebih baik untuk mesyarakat dibandingkan sistem perawatan kesehatan konvensional yang berlaku selama ini . Terlebih adanya konteks malpraktek yang kerap dilakukan oleh dunia medis kita. Ini merupakan peluang yang baik bagi pihak swasta dengan idealisme tinggi yang concern membangun kesehatan masyarakat secara lebih baik dengan biaya yang efektif dan terjangkau. Semoga menginspirasi berbagai pihak untuk memberikan layanan kesehatan secara maksimal bagi masyarakat kita.
Persamaan dan Perbedaan Telehealth dan Telemedichine
Persamaan : Persamaan Telehealth dan Telemedichine keduanya merupakan suatu aplikasi yang digunakan dalam melakukan pekayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter dengan klien maupun masyayrakan umum. Telehealth dan telemedichine merupakan suatu hasil dari pengembangan teknologi yang dapat mempermudah dalam melakukan pelayanan kesehatan. 
Perbedaan :
Telemedicine hanya merujuk pada layanan klinis, sedangkan telehealth mencakup baik layanan klinis maupun layanan nonklinis seperti pendidikan, administrasi, dan penelitian bidang medis dan hanya focus pada aspek pengobatan
Telehealth : focus nya lebih luas  lagi diantaranya mencakup aspek pencegahan penyakit, dukungan serta pengobatan individu. Contoh kecil telehealth adalah penggunaan e-mail antara dokter dengan pasiennya untuk keperluan berkomunikasi, mengirimkan resep obat, dan konsultasi kesehatan lainnya.

Gambaran Implementasi Telehealth dan Telemedichine

penggunaan teknologi tele-otoscope yang memberikan fasilitas untuk sorang dokter yang melihat ke dalam pendengaran pasien dari jarak jauh. Contoh lainnya yaitu tele-stethoskop yang membuat seorang dokter mendengarkan detak jantung pasien dari jarak jauh.
Cara lain adalah bidan bisa memanfaatkan jarinngan internet untuk mencari gambar untuk berbagai bahan konseling misalnya gambar cara- cara menyusui dan yang lainnya
Contoh lain:  Telehealth dapat membantu bidan dalam kegiatan kunjungan ke rumah ( home care ). Dengan adanya telehealth dalam pelayanan kebidanan akan sangat membantu dan banyak sekali manfaatnya baik bagi pasien maupun bagi bidan itu sendiri.
Pemantauan pasien di rumah, dengan menggunakan perangkat-perangkat yang dikenal umum seperti tekanan darah dan mengirimkan informasi tersebut ke caregiver (orang yang bertanggung jawab atas kesehatan pasien, yaitu keluarga pasien) di tempat yang jauh. Solusi pemantauan jarak jauh difokuskan pada penyakit kronis dengan morbiditas tinggi.

Hal yang dilakukan oleh bidan dalam mengembangkan pelayanan kesehatan kepada klien berupa layanan telehealth dan telemedichine  


Folded Corner: Sebagai sarana untuk melakukan komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
( kolaborasi )
Folded Corner:  Text Box: Peralatan kebidanan yang diperlukanText Box: KomputerText Box: Telepon Down Arrow Callout: Membeli Peralatan




Down Arrow Callout: Membuat akun email sebagai sarana untuk sharing dengan tenaga kesehatan lainnya ataupun transfer data pasien
 
Text Box: Menurut pendapat saya Bidan juga bisa menggunkan aplikasi didalan handphone ataupun computer dalam melakukan komunikasi dengan pasien maupun dengan tenaga kesehataan lainnya dikarenakan wewenang bidan hanya untuk menolong persalinan dan untuk menyiapkan alat hanya sekedar peralatan yang dibutuhkan dalam kebidanan. Bahkan untuk menyiapkan USG pun bidan tidak memiliki wewenang. Jadi bidan dalam mengembangkan pelayanan kebidanan berupa layanan telehealth dan telemedichine hanya bisa sekedarnya saja mungkin yang lebih nya bisa dilakukan oleh dokter.                                                                                                                                       
aplikasi sms juga bisa memudahkan bidan untuk mengingatkan klien jadwal imunisasi ulang                                                                        





Referensi:
Kusumadewi, Sri, dkk. Informatika Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2009
Jennifer E. Carpenter, RRA, Issue: Managing Multimedia Medical Records: A Health Information Manager's Role, Jurnal of AHIMA - HIM practice associate, Februari 1998.
Gamira, Rina. Telkom Kembangkan Aplikasi Telemedicine. www.MediaIndonesia.com ,
Wikipedia. Telemedicine. www.wikipedia.com